Burung Kaso Kaso atau Tepus Gelagah, Burung Pengicau yang Unik dan Menarik

METV

Burung kaso-kaso, atau dalam nama ilmiahnya Timalia pileata, adalah burung pengicau dari keluarga Timaliidae. Burung ini juga dikenal dengan sebutan tepus gelagah dan burung kidangan.

Masteran SuaraBurung Kaso kaso
Burung Kaso Kaso

Karakteristik Burung Kaso kaso

Burung kaso-kaso memiliki ciri-ciri fisik yang khas, yaitu:

  • Ukuran tubuh: Sekitar 17 cm (6,7 inci)
  • Warna bulu: Warna bulunya adalah perpaduan antara hitam, putih, dan cokelat kemerahan. Bagian kepala berwarna cokelat kemerahan, sedangkan bagian punggung dan sayap berwarna hitam dengan garis-garis dan belang-belang. Bagian bawah tubuh berwarna putih, dengan beberapa bagian dada berwarna hitam.
  • Ciri lainnya: Burung kaso-kaso memiliki paruh berwarna hitam, mata berwarna cokelat, dan kaki berwarna hitam.
Masteran Suara Burung Kaso Kaso

Status Konservasi Burung Kaso Kaso

Burung kaso-kaso tidak terancam punah, tetapi menghadapi ancaman dari hilangnya habitat akibat deforestasi dan ekspansi pertanian. Burung ini terdaftar sebagai Least Concern (LC) dalam IUCN Red List of Threatened Species.

Perbedaan Jantan dan Betina Burung Kaso Kaso

Burung kaso-kaso jantan dan betina memiliki perbedaan yang cukup jelas. Burung kaso-kaso jantan memiliki kepala berwarna cokelat kemerahan yang lebih terang, sedangkan burung kaso-kaso betina memiliki kepala berwarna cokelat kemerahan yang lebih gelap. Selain itu, burung kaso-kaso jantan juga memiliki paruh yang lebih besar dan kuat.

Suara Burung Kaso Kaso Durasi Panjang

Habitat Burung Kaso kaso

Burung kaso-kaso dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan, termasuk hutan bambu, semak belukar, dan perkebunan. Burung ini dapat ditemukan di berbagai ketinggian, mulai dari 0 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut.

Perilaku Burung Kaso kaso

Burung kaso-kaso adalah burung yang aktif dan suka mencari makan di antara dedaunan. Burung ini memakan berbagai jenis serangga, buah-buahan, dan biji-bijian. Burung kaso-kaso juga dikenal karena kemampuannya menirukan suara burung lain, seperti suara burung gereja, burung pipit, hingga suara manusia.

Pancingan dan Masteran Suara Burung Kaso Kaso


Perkembangbiakan Burung Kaso kaso

Burung kaso-kaso berkembang biak secara monogami. Musim kawin burung kaso-kaso berlangsung sepanjang tahun, tetapi puncaknya terjadi pada bulan April hingga Juni. Burung kaso-kaso membangun sarang berbentuk cawan di pohon atau semak belukar. Betina akan bertelur 2-3 butir dan mengeraminya selama sekitar 13 hari. Anak burung akan belajar terbang dan meninggalkan sarang setelah sekitar 14 hari.

Potensi Pemanfaatan Burung Kaso kaso

Burung kaso-kaso dapat dipelihara sebagai burung hias, tetapi membutuhkan perawatan yang khusus. Burung ini membutuhkan kandang yang luas dan nyaman, serta makanan yang bervariasi. Burung kaso-kaso juga membutuhkan stimulasi yang cukup, seperti dengan menyediakan mainan.


Informasi Tambahan Burung Kaso kaso

  • Peran dalam ekosistem: Burung kaso-kaso berperan penting dalam ekosistem sebagai predator serangga. Serangga merupakan hama bagi tanaman, sehingga dengan memangsa serangga, burung kaso-kaso membantu menjaga keseimbangan ekosistem.
  • Manfaat bagi manusia: Burung kaso-kaso dapat dimanfaatkan sebagai burung hias. Suaranya yang merdu juga dapat dinikmati sebagai hiburan.